Gangguan Pencernaan 

Gajah Betina Ditemukan Mati 

ilustrasi gajah

BENGKALIS--(KIBLATRIAU.COM)-- Bangkai gajah ditemukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) di areal hutan tanaman industri PT Arara Abadi Provinsi Riau. Satwa dilindungi bernama latin Elephas maximus sumatrensis ini ditemukan tepat di Distrik II KM 54, Desa Koto Pait Kecamatan Mandau, engkalis."Diperkirakan gajah ini berusia 40 tahun berjenis kelamin betina. Setelah mendapat informasi kematian gajah, kita langsung melakukan nekropsi atau bedah bangkai untuk mengetahui penyebab matinya gajah itu," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Ahad (9/2/2020).Haryono menyebut nekropsi dilakukan pada Sabtu (8/2) kemarin oleh dua dokter hewan BBKSDA Riau, yaitu drh. Rini Deswita dan drh Danang dibantu tim medis.

"Hasil nekropsi menunjukan bahwa kematian gajah itu diperkirakan lima hari sebelum ditemukan. Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik maupun keracunan sebagai penyebab kematian gajah itu," ujar dia.Sementara, setelah pemeriksaan patologi anatomi diketahui hewan berbadan tambun itu mati akibat gangguan pencernaan. Yakni gastroenteritis kronis yaitu makanan tidak dapat dicerna. Sehingga gajah kehilangan berat badan. Satwa dilindungi ini ditemukan oleh PT Arara Abadi yang kemudian melaporkan ke BBKSDA Riau pada Jumat (7/2) lalu. Merespon laporan ini, BBKSDA Riau lantas menerjunkan tim guna melakukan pengecekan. Dan selanjutnya melakukan tindakan nekropsi."Bangkai sudah kita kuburkan di sekitar lokasi. Kita dibantu dengan alat berat milik PT Arara Abadi," tandasnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar